PERANCIS
Perancis merupakan pendukung utama
penyeragaman akuntansi nasional di dunia. Kementrian Ekonomi Nasional
menyetujui Plan Comptale General (kode akuntansi nasional)
resmi yang pertama pada bulan September 1947. Pada Tahun 1986, rencana tersebut
diperluas untuk melaksanakan ketentuan dalam Direktif Ketujuh UE terhadap
laporan keuangan konsolidasi dan revisi lebih lanjut pada tahun 1999. Plan
Comptable General berisi:
© tujuan dan prinsip akuntansi seta pelaporan keuangan
© definisi aktiva, kewajiban, ekuitas pemegang
saham, pendapatan dan beban
© atauran pengakuan dan penilaian
© daftar akun standar, ketentuan mengenai
penggunaannya, dan ketentuan tata buku lainnya
© contoh laporan keuangan dan aturan
penyajiannya
Ciri khusus akuntansi di Perancis adalah
terdapatnya dikotomi (pemisahan) antara laporan keuangan perusahaan secara
tersendiri dengan laporan keuangan kelompok usaha yang dikonsolidasikan.
Meskipun akun-akun perusahaan secara tersendiri harus memenuhi ketentuan
pelaporan wajib, hukum memperbolehkan perusahaan Perancis untuk mengikuti
Standar Pelaporan Keuangan internasional.
Regulasi dan Pelaksanaan Akuntansi
Lima organisasi utama yang terlibat dalam proses penetapan
standar di Prancis adalah :
- Counseil National de la Comptabilite atau CNC (Badan Akuntansi Nasional)
- Comite de la Reglemetation Comptable atau CRC (Komite Regulasi Akuntansi)
- Autorite des Marches Financiers atau AMF (Otoritas Pasar Keuangan)
- Ordre des Experts-Comtable atau OEC (Ikatan Akuntansi Publik)
- Compagnie Nationale des Commisaires aix Comptes atau CNCC (Ikatan Auditor Kepatuhan Nasional)
Di Perancis profesi akuntansi dan auditing
sejak dahulu telah terpisah. Akuntan dan auditor Perancis diwakili oleh kedua
lembaga, yaitu OEC dan CNCC, meski terdapat sejumlah orang yang menjadi anggota
keduannya. Sesungguhnya, 80% akuntan dengan kualifikasi di Perancis memiliki
kedua klasifikasi tersebut. Dua lembaga profesional memiliki hubungan dekat dan
bekerja sama untuk kepentingan bersama. Kedua terlibat dalam pengembangan
standar akuntansi melalui CNC dan CRC dan keduanya mewakili Perancis di IASB
Laporan Keuangan
Perusahaan Prancis harus melaporkan berikut ini :
- Neraca
- Laporan laba rugi
- Catatan atas laporan keuangan
- Laporan direktur
- Laporan auditor
Laporan keuangan seluruh perusahaan perseroaan
dan perusahaan dengan kewajiban terbatas lainnya yang melebihi ukuran tertentu
harus diaudit. Perusahaan besar juga harus menyiapkan dokumen yang terkait
dengan pencegahan kepailitan perusahaan dan laporan sosial, yang keduanya hanya
terdapat di Perancis.
Ciri utama pelaporan di Perancis adalah
ketentuan mengenai pengungkapan catatan kaki yang ekstensif dan detail yang
meliputi hal-hal berikut :
- Penjelasan mengenai aturan pengukuran yang diberlakukan
- Perlakuan akuntansi untuk pos-pos dalam mata uang asing
- Laporan perubahan aktiva tetap dan depresiasi
- Detail provisi
- Detail revaluasi yang dilakukan
- Analisis piutang dan utang sesuai masa jatuh tempo
- Daftar anak perusahaan dan kepemilikan saham
- Jumlah komitmen pensiun dan imbalan pasca kerja lainnya
- Detail pengaruh pajak terhadap laporan keuangan
- Rata-rata jumlah karyawan sesuai golongan
- Analisis pendapatan menurut aktivitas dan geografis
Perusahaan-perusahaan komersial harus
memberikan laporan sementara per enam bulan. Di antara hal lain, harus ada
informasi yang diberikan untuk:
- Pemakaian air, bahan baku, dan energi, dan tindakan yang diambil untuk meningkatkan efisiensi energi.
- Aktivitas untuk mengurangi polusi di udara, air atau tanah, termasuk polusi suara, dan biayanya.
- Jumlah penyisihan untuk risiko terkait di lingkungan.
Undang-undang Prancis juga berisi ketentuan
yang ditujukan untuk mencegah kebangkrutan (atau mengurangi akibatnya).
Pemikirannya adalah bahwa perusahaan yang memiliki pemahaman yang baik tentang
masalah keuangan internal mereka dan mempersiapkan proyeksi yang aman bisa
menghindari masalah keuangan dengan lebih baik.
Patokan Akuntansi
Akuntansi di Perancis memiliki karakteristik
ganda: perusahaan secara tersendiri harus mematuhi paraturan yang tetap,
sedangkan kelompok usaha konsolidasi memiliki fleksibilitas lebih besar.
Akuntansi untuk perusahaan secara individual merupakan dasar hukum untuk
membagikan dividen dan menghitung pendapatan kena pajak.
Metode pembelian (purchase method)
umumnya digunakan untuk mencatat penggabungan usaha, namum metode penyatuan
kepemilikan (pooling method) dapat digunakan dalam beberapa kondisi.
Muhibah (goodwill) umumnya dikapitalisasi dan diamortisasi terhadap
laba, namun tidak ditentukan berapa lama periode amortisasi yang maksimum.
Goodwill tidak perlu diuji untuk penurunan nilai . Konsolidasi proporsional
digunakan untuk usaha patungan dan metode ekuitas digunakan untuk mencatat
investasi pada perusahaan yang tidak dikonsolidasikan, yang dapat dipengaruhi
secara signifikan. Praktik translasi mata uang asing sama dengan IAS 21. Aktiva
dan kewajiban anak perusahan yang berdiri sendiri ditranslasikan dengan
menggunakam metode kurs penutupan (akhir tahun) dan perbedaan translasi
dimasukan ke dalam ekuitas.
JERMAN
Regulasi dan Pelaksanaan Akuntansi
Jerman mengalami lingkungan akuntansi yang
terus berubah-ubah secara terus-menerus dan berakhir dengan baik pada berakhir
Perang Dunia ke 2. Dalam suatu peristiwa yang besar, Hukum Perusahaan tahun 1965
mengubah system pelaporan keuangan Jerman dengan mengarah pada ide-ide
Inggris-Amerika Serikat, seperti pengungkapan lebih banyak, konsolidasi
terbatas dan laporan manajemen perusahaan diwajibkan.
Dua undang-undang baru diberlakukan pada tahun
1998. Yang pertama menambah sebuah paragaf baru dalama buku ketiga Hukum
Komersial Jerman sehingga memungkinkan perusahaan yang menerbitkan saham atau
utang pada sebuah pasar modal yang terorganisasi untuk menggunakan prinsip
akuntansi yang diterima secara internasional dalam laporan keuangan konsolidasi
yang dibuatnya. Kedua memperbolehkan pendirian organisasi sector swasta yang
menetapkan standar akuntansi atas laporan keuangan konsolidasi.
Perlindungan terhadap kreditor merupakan
perhatian yang fundamental bagi akuntansi di Jerman yang dimasukkan dalam Hukum
Komersial. Penilaian neraca yang konservatif merupakan hal utama bagi
perlindungan kreditor. Akuntansi di Jerman dirancang untuk menghitung jumlah
laba yang sangat hati-hati sehingga membuat kreditor tidak mengalami kerugian
sedikitpun setelah pembagian laba dilakukan untuk para pemilik.
Hukum pajak secara garis besar menentukan
akuntansi komersial. Prinsip Penentuan menentukan bahwa laba kena pajak apa
yang tercatat dalam catatan keuangan perusahaan. Dengan kata lain, ini berarti
jika suatu depresiasi khusus atau yang mengalami percepatan digunakan untuk
menghitung pajak, maka hal yang sama juga harus dibebankan untuk keperluan
perlaporan keuangan.
Karakteristik ketiga dari Akuntansi di Jerman
adalah ketergantungannya terhadap anggaran dasar dan keputusan pengadilan.
Selain kedua hal itu tidak ada yang memiliki status mengikat atau berwenang.
Regulasi dan Pelaksanaan Akuntansi
Sebelum tahun 1998, Jerman tidak memiliki
fungsi penetapan standar akuntansi keuangan sebagaimana yang dipahami di
Negara-negara berbahasa Inggris. Undang-undang tentang Pengendalian dan
Transparansi tahun 1998 ( KonTraG) memperkenalkan keharusan bagi Kementrian
Kehakiman untuk mengakui badan swasta yang menetapkan standar nasional untuk memenuhi
tujuan berikut :
1. Mengembangkan rekomendasi atas penerapan
standar akuntansi dalam laporan keuangan konsolidasi.
2. Memberikan nasehat kepada Kementrian Kehakiman
atas legislasi akuntansi yang baru.
3. Mewakili jerman atas organisasi akuntansi
Internasional, seperti IASB.
Komite Standar Akuntansi Jerman (GASC)
atau Deutsches Rechnungslegungs Standard Committee (DRSC)
didirikan tidak lama saat itu dan langsung diakui oleh Kementrian Kehakiman
sebagai pihak berwenang dalam menetapkan standar di Jerman. GASC membawahi
Badan Standar Akuntansi Jerman (GASB) yang melakukan pekerjaan teknis dan
mengeluarkan standar akuntansi.
Penting untuk dingat bahwa standar GASC adalah
rekomendasi wajib yang hanya berlaku untuk laporan keuangan konsolidasi. Sejak
berdirinya, GASB telah mengeluarkan Standar Akuntansi Jerman (GAS) untuk
permasalahan seperti laporan arus kas, pelaporan segmen, pajak tangguhan dan
translasi mata uang asing.
Pelaporan Keuangan
Ada 3 kelompok ukuran – kecil, menengah, besar
– yang didefinisikan dalam jumlah dalam neraca, umlah penjualan per tahun, dan
jumlah karyawan. Undang-undang akuntansi tahun 1985 secara khusus menetukan isi
dan bentuk laporan keuangan, yang meliputi :
1. Neraca
2. Laporan Keuangan
3. Catatan atas Laporan Keuangan
4. Laporan Manajemen
5. Laporan Auditor
Undang-undang 1985 mengharuskan pengungkapan
catatan laporan keuangan. Perusahaan kecil dikecualikan dari ketentuan audit
dan dapat meyusun neraca dalam bentuk yang diringkas. Perusahaan kecil dan
menengah juga memiliki ketentuan pengungkapan yang lebih sedikit dalam catatan
laporan keuangan dan menyusun laporan laba rugi yang ringkas. Perusahaan yang
sahamnya diperdagangkan kepada public harus menyediakan laporan arus kas konsolidasi.
Ciri utama system pelaporan keuangan di Jerman
adalah laporan secara pribadi oleh auditor kepada dewan direkur pengelolah
perusahaan dan dewan pengawasa perusahaan. Laporan ini berisi pendapat terhadap
pospek masa depan perusahaan dan khususnya factor-faktor yang mengancam
kelangsungan hidup perusahaan. Auditor harus menjelaskan dan menganalisis
pos-pos dalam neraca yang memiliki pengaruh material atas posisi keuangan
perusahaan.
Pengukuran Akuntansi
Dua bentuk metode pembelian yang diizinkan
adalah metode nilai Buku dan metode revaluasi. Aktiva dan kewajiban perusahaan
yang diakuisisi dinilai sebesar nilai kini dan jumlah yang tersisah merupakan
goodwill. Goodwill dapat disalinghapuskan terhadap cadangan dalam ekuitas atau
diamortisasi secara sistematis selama umur manfaat ekonominya. Hukum tersebut
menyebutkan periode 4 tahun sebagai periode amortisasi regular, akan tetapi
periode hingga 20 tahun masih dapat dierima. Metode ekuitas harus dapat
digunakan untuk perusahaan yang tidak konsolidasi dengan kepemilikan sebesar 20
% atau lebih.
REPUBLIK CEKO
Regulasi dan Pelaksanaan Akuntansi
Akuntansi di Republik Ceko telah berubah arah
selama beberapa kali pada abad ke-20, yang mencerminkan sejarah politiknya.
Praktik dan prinsip akuntansi mencerminkan praktik dan prinsip akuntansi yang
dianut Negara-negara Eropa yang berbahasa Jerman hingga akhir Perang Dunia II.
Kemudian, karena perekonomian terencana oleh pusat sedang dibangun, praktik
akuntansi didasarkan pada model Soviet. Kebutuhan administrasi berbagai
pemerintah pusat dipenuhi melalui karakteristik seperti daftar akun yang
seragam, metode akuntansi yang detail dan laporan keuangan yang seragam, yang
wajib dibuat oleh seluruh perusahaan.
Akuntansi di Ceko dipengaruhi oleh Hukum
Komersial, Undang-undang akuntansi, dan Keputusan Kementrian Keuangan. Bursa
Efek memiliki pengaruh yang kecil dan meskipun Hukum Komersial berasal dari
Jerman, peraturan pajak tidak berpengaruh secara langsung. Penyajian benar dan
wajar yang diatur dalam undang-undang akuntansi dan diambil dari Direktif UE
diinterpretasikan dengan maksud bahwa akun pajak dan akun keuangan diperlukan
secara beda. Undang-undang auditor disahkan pada tahun 1988. Suatu audit atas
laporan keuangan diwajibkan untuk seluruh perusahaan perseroan dan perusahaan
dengan kewajiban terbatas yang besar.
Laporan Keuangan
Laporan keuangan harus bersifat komparatif,
terdiri dari : Neraca, Akun laba dan rugi (laporan laba rugi) dan Catatan.
Laporan keuangan disetujui dalam rapat tahunan
pemegang saham. Perusahaan yang sahamnya tercatat juga diharuskan untuk
menyajikan laporan keuangan per kuartal.perusahaan-perusahaan Di Ceko juga
memiliki opsi untuk menggunakan IAS/ IFRS atau standar akuntansi Ceko pada saat
menyusun laporan keuangan konsolidasi. Namun demikian, perusahaan yang tercatat
dalam Pasar Utama Bursa Efek Praha diwajibkan untuk menyusun laporan keuangan
yang diaudit sesuai dengan IAS/ IFRS
BELANDA
Regulasi dan Pelaksanaan Akuntansi
Belanda memiliki
undang-undang akuntansi dan persyaratan laporan keuangan yang cukup bebas tapi
standar praktik profesional yang sangat tinggi. Belanda merupakan negara hukum,
namun akuntansinya berorientasi pada penyajian wajar. Pelaporan keuangan dan
akuntansi pajak merupakan dua aktivitas terpisah. Lebih lanjut lagi, orientasi
kewajaran berkembang tanpa adanya pengaruh dari pasar saham. Inggris dan
Amerika Serikat telah mempengaruhi akuntansi Belanda sama seperti negara-negara
Eropa continental lainnya, dan tidak seperti Negara continental lainnya,
profesi akuntansi memiliki pengaruh yang sangat signifikan terhadap standard
dan aturan akuntansi.
Regulasi di Belanda tetap
liberal hingga tahun 1970 ketika Undang-undang Laporan Keuangan Tahunan
diberlakukan. Undang-undang tersebut merupakan bagian dari program besar
perubahan dalam bidang hukum perusahaan dan diperkenalkan sebagian untuk
mencerminkan harmonisasi hukum perusahaan di dalam UE yang akan terjadi. Di
antara provisi utama Undang-undang tahun 1970 tersebut adalah sebagai berikut :
a. Laporan keuangan tahunan
harus menunjukkan gambaran yang wajar mengenai posisi dan hasil keuangan selama
suatu tahun, dan seluruh pos di dalamnya harus dikelompokkan dan dijelaskan
secara memadai
b. Laporan keuangan harus disusun sesuai dengan
praktik usaha yang baik (yaitu prinsip akuntansi dapat diterima oleh kalangan
usaha)
c. Dasar
penyajian aktiva dan kewajiban dan penentuan hasil operasi harus diungkapkan
d. Laporan keuangan harus disusun sesuai dengan dasar yang
konsisten dan pengaruh material dari perubahan dalam prinsip akuntansi harus
diungkapkan secukupnya
e. Informasi keuangan komparatif untuk periode sebelumnya harus
diungkapkan dalam laporan keuangan dan catatan kaki yang menyertainya
Laporan Keuangan
Kualitas pelaporan
keuangan Belanda sangat seragam. Laporan keuangan wajib harus disusun dalam
bahasa Belanda, namun dalam bahasa Inggris, Prancis, dan Jerman dapat
diterima. Laporan keuangan harus memuat hal-hal berikut : Neraca, Laporan Laba
Rugi, Catatan-catatan, Laporan Direksi, dan Informasi lain yang
direkomendasikan
Laporan arus kas tidak
diwajibkan, tetapi direkomendasikan oleh sebuah tuntunan dewan dan kebanyakan
perusahaan Belanda membuatnya. Catatan laporan keuangan harus menjelaskan
prinsip akuntansi yang digunakan dalam penilaian dan penetapan hasil dan
alasan-alasan dibalik setiap perubahan akuntansi yang dilakukan. Laporan
direksi mengevaluasi posisi keuangan pada tanggal neraca dan kinerja selama
tahun keuangan. Selain itu juga memberikan informasi mengenai kinerja yang
diharapkan selama tahun keuangan yang baru dan komentar atas setiap peristiwa
setelah tanggal neraca yang signifikan. “Informasi lain yang direkomendasikan”
harus mencakup laporan auditor dan penyisihan laba untuk tahun berjalan.
Pengukuran Akuntansi
Fleksibilitas Belanda
dalam pengukuran akuntansi dapat dilihat dengan diperbolehkannya penggunaan
nilai kini untuk aktiva berwujud seperti persediaan dan aktiva yang disusutkan.
Karena perusahaan-perusahaan Belanda memiliki fleksibilitas dalam menerapkan
aturan pengukuran, dapat diduga bahwa terdapat kesempatan untuk melakukan
perataan laba. Pos-pos tertentu dapat mengabaikan laporan laba rugi dan
langsung disesuaikan terhadap cadangan dalam ekuitas pemegang saham. Hal ini
antara lain :
a. Kerugian
akibat bencana yang tidak mungkin atau tidak umum diasuransikan
b. Kerugian
akibat nasionalisasi atau sejenis penyitaan lainnya
c. Konsekuensi
akibat restrukturisasi keuangan
INGGRIS
Regulasi dan Pelaksanaan Akuntansi
Akuntansi di Inggris
berkembang sebagai cabang ilmu yang independen dan secara pragmatis menyikapi
kebutuhan dan praktik usaha. Warisan akuntansi Inggris bagi dunia sangat
penting. Inggris merupakan Negara pertama di dunia yang mengembangkan profesi
akuntansi yang kita kenal sekarang. Konsep penyajian hasil dan posisi keuangan
yang wajar (pandangan yang benar dan wajar) juga berasal dari Inggris.
Pemikiran dan praktik akuntansi professional diekspor ke Australia, Kanada,
Amerika Serikat dan bekas wilayah jajahan Inggris seperti Hong Kong, India,
Kenya, Selandia Baru, Nigeria, Singapura dan Afrika Selatan.
Dua sumber utama standar
akuntansi keuangan di Inggris adalah hukum perusahaan dan profesi akuntansi.
Kegiatan perusahaan yang didirikan di Inggris secara luas diatur oleh aktva
yang disebut sebagai undang-undang perusahaan. Undang-undang perusahaan
disesuaikan, diperluas, dan dikonsolidasikan sepanjang tahun.
Sebagai contoh, pada
tahun 1981, Direktif Keempat UE diberlakukan, menambah aturan wajib menyangkut
bentuk, prinsip akuntansi dan konvensi dasar akuntansi. Hal ini memperkenalkan
bentuk standar laporan keuangan di Inggris untuk pertama kalinya. Perusahaan
dapat memilih bentu alternative neraca dan empat bentuk akun laba rugi.
Undang-undang tahun 1981 juga menetapkan lima prinsip dasar akuntansi :
- Pendapatan dan beban harus ditandingkan menurut dasar akrual
- Pos aktiva dan kewajiban secara terpisah dalam setiap kategori aktiva dan kewajiban dinilai secara terpisah
- Prinsip konversatisme (kehati-hatian) diterapkan, khususnya dalam pengakuan realisasi laba dan seluruh kewajiban dan kerugian yang diketahui
- Penerapan kebijakan akuntansi yang konsisten dari tahun ke tahun diwajibkan
- Prinsip kelangsungan usaha diterapkan untuk perusahaan yang menggunakan akuntansi
Berikut enam (6) badan
akuntansi di Inggris yang berhubungan dengan komite konsultatif badan akuntansi
yang berdiri pada tahun 1970 :
- Institut Akuntan berijin resmi di Inggris dan di Wales (The Institute of Chartered Accountants in England and Wales – ICAEW)
- Institut Akuntan berijin resmi di Irlandia (The Institute of Chartered Accountants in Ireland - ICAI)
- Institut Akuntan berijin resmi di Skotlandia (The Institute of Chartered Accountants in Scotland – ICAS)
- Asosiasi Akuntansi berijin resmi dan bersertifikat (The Association of Chartered Certified Accountants – ACCA)
- Institut Akuntan Manajemen berijin resmi (The Chartered Institute of Manajement Accountans – CIMA)
- Institut Keuangan dan Akuntansi Publik berijin resmi (The Chartered Institute of Public Finance and Accountancy (CIPFA)
Laporan Keuangan
Pelaporan
keuangan Inggris termasuk yang paling komperhensif di dunia. Laporan keuangan
umumnya mencakup : Laporan direksi, Laporan laba dan rugi dan neraca, Laporan
arus kas, Laporan total keuntungan dan kerugian yang diakui, Laporan kebijakan
akuntansi, Catatan atas referensi dalam laporan keuangan dan Laporan auditor
Laporan
direksi membahas kegiatan usaha yang utama, pembahasan atas operasi dan
kemungkinan pengembangan, peristiwa-peristiwa penting setelah tanggal neraca,
dividen yang diusulkan, nama-nama anggota dewan direksi dan besarnya
kepemilikan saham, serta kontribusi politik dan amal yang dilakukan.
Sifat
lain pelaporan keuangan di Inggris adalah bahwa perusahaan berukuran kecil dan
menengah dikecualikan dari banyak kewajiban pelaporan keuangan. Undang-undang
Perusahaan menetapkan kriteria ukuran. Secara umum, perusahaan berukuran kecil
dan menengah diperbolehkan untuk menyusun akun yang diringkas beserta informasi
wajib tertentu dalam jumlah minimum. Kelompok usaha yang berukuran kecil dan
menegah dikecualikan dari penyusunan laporan konsolidasi.
Sumber:
Choi, Frederick D.S., dan Gary K. Meek.
2010 International Accounting: Akuntansi Internasional Buku 1 Edisi
6. Jakarta: Salemba Empat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar